Waspada! Ukuran Betis Kecil Bisa Terkait Jantung
A
A
A
JAKARTA - Ukuran betis yang kecil menandakan kesehatan tubuh seseorang kurang baik. Hasil penelitian terbaru menemunkan bahwa ukuran betis yang kecil berisiko tiga kali lebih besar mengalami kematian atau penyakit kardiovaskular.
Seperti diketahui, penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) merupakan penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Sementara, seperti dilansir Medical Daily, betis yang kecil menandakan buruknya metabolisme tubuh seseorang. Proses metabolisme berperan penting pada keseluruhan fungsi di tubuh, seperti menyimpan cadangan lemak, pemakaian organ tubuh, dan penggunaan otot.
Normalnya, metabolisme tubuh seseorang diukur dengan IMT, di mana semakin tinggi IMT, semakin buruk permasalahan metabolisme tubuhnya. Namun penelitian ini menemukan hal lain dalam menilai proses metabolisme tubuh.
Penelitian ini melibatkan 981 responden dengan tubuh bervariasi. Hasilnya sebesar 18% responden memiliki proses metabolisme tubuh yang kurang baik dan menunjukkan bahwa rendahnya kadar lemak di area betis berkaitan dengan risiko metabolisme tubuh.
Sedangkan National Institutes of Health menjelaskan sindrom metabolisme merupakan sekelompok faktor risiko yang meningkatkan risiko gangguan jantung dan penyakit lainnya. Beberapa faktor sindrom metabolisme tersebut meliputi besarnya ukuran pinggang, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) merupakan penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Sementara, seperti dilansir Medical Daily, betis yang kecil menandakan buruknya metabolisme tubuh seseorang. Proses metabolisme berperan penting pada keseluruhan fungsi di tubuh, seperti menyimpan cadangan lemak, pemakaian organ tubuh, dan penggunaan otot.
Normalnya, metabolisme tubuh seseorang diukur dengan IMT, di mana semakin tinggi IMT, semakin buruk permasalahan metabolisme tubuhnya. Namun penelitian ini menemukan hal lain dalam menilai proses metabolisme tubuh.
Penelitian ini melibatkan 981 responden dengan tubuh bervariasi. Hasilnya sebesar 18% responden memiliki proses metabolisme tubuh yang kurang baik dan menunjukkan bahwa rendahnya kadar lemak di area betis berkaitan dengan risiko metabolisme tubuh.
Sedangkan National Institutes of Health menjelaskan sindrom metabolisme merupakan sekelompok faktor risiko yang meningkatkan risiko gangguan jantung dan penyakit lainnya. Beberapa faktor sindrom metabolisme tersebut meliputi besarnya ukuran pinggang, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
(tdy)